Kebiasaan mendongeng pada anak mengambil peran penting dalam tumbuh kembang anak. Aktifitas mendongeng yang kini sudah mulai jarang dipraktekkan oleh para orang tua millennials, kini kembali coba dipopulerkan oleh komunitas Read Aloud Semarang. Di momen Ramadhan kali ini, dengan berkerjasama dengan Cute Hands Muslim, diadakanlah event yang diberi tajuk “Ngabubu-Read” pada hari Jumat, 7 Maret 2025.
Peran orang tua dalam mendongeng untuk anaknya, dapat membantu anak untuk mendapatkan kosa kata baru sehingga dapat meningkatkan kemampuan verbal anak. Mendongeng juga dapat melatih kepekaan indera pendengaran pada anak, merangsang indera penglihatan dan melatih anak untuk lebih peka. Kebiasaan baik ini juga dapat memancing rasa ingin tahu anak dan juga mengajak mereka untuk membiasakan untuk membaca buku.
Perintah pertama yang turun dari Allah SWT pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW adalah ٱقْرَ (Baca: Iqra’) yang artinya adalah bacalah yang tertuang dalan Surah ke-96 dalam Al Quran . Pada ayat selanjutnya, Allah memberikan penjelasan tentang mengapa kita diperintahkan untuk membaca. Salah satunya adalah membuat kita semakin mengenal Allah SWT yang telah menciptakan kita dan mengetahui apa saja perintah dan larangan-Nya.

Kita berharap kelak anak kita tumbuh sebagai insan yang tidak hanya menjadi kebanggaan orang tua, namun berguna bagi masyarakat, negara dan paling utama dia dapat membantu agama Allah, amiin ya rabbal aalamin. Maka dari itu perintah membaca adalah perintah yang juga yang perlu kita sampaikan kepada anak-anak kita secara terus menerus.
Kegiatan Ngabubu-read dibuka oleh tim Cute Hands Muslim lalu di lanjutkan sesi bercertia oleh kak Lisa dari Read Aloud Semarang. Kali ini Kak Lisa membacakan buku cerita tentang kisah Nabi Musa yang memiliki mukjizat tongkat yang menjadi ular, tangan yang mengeluarkan cahaya, hingga dapat membelah laut merah untuk menghindari sergapan pasukan Firaun yang keji.
Anak-anak terlihat sangat antusias dalam mendengarkan cerita dari Kak Lisa. Tidak lupa anak-anak juga diajak untuk memahami apa saja yang dapat dipelajari dari kisah Nabi Musa AS. Bahwa setiap perbuatan buruk yang kita lakukan di dunia ini akan mendapatkan balasan berupa siksaan baik dunia maupun di akhirat seperti yang dialami oleh Firaun pada masa kenabian Nabi Musa AS.

Aktivitas dilanjutkan dengan aktivitas percobaan membelah air seperti cerita yang mereka baru dengarkan. Dengan menggunakan alat sederhana seperti bedak bayi, air, lid/atau wadah air, dan serbuk warna merah, sabun cuci piring dan lidi kapas membuat momen percobaan ini sangat disukai oleh anak-anak beserta ayah bunda yang membersamainya. Lalu disambung dengan pembuatna kolase dengan berbagai macam bentuk simbol yang mencirikhaskan bulan Ramdhan.
Keseruan Ngbubu-read kali ini harus berakhir ketika adzan maghrib berkumandang yang menanadakan saatnya buka puasa. Anak-anak dan para orang tua kembali berkumpul menyantam hidangan berbuka yang sudah disediakan oleh penyelenggara. Setiap anak pun terlihat asyik bercerita dan berinteraksi dengan sesama peserta menambah kehangatan Ramadhan yang sangat kental.
Tentunya tujuan besar di atas tidak dapat dicapai hanya dengan satu kali kegiatan. Kebiasaan ini perlu dilanjutkan oleh orang tua di rumah agar anak dapat menemukan asyiknya berkatifitas membaca dan bercerita. Selain segudang kebaikan di atas aktifitas ini juga dapat mempererat hubungan anatra orang tua dan anak. Di momen Ramadhan yang pernuh berkah ini, aktivitas ini juga dapat menjadi opsi untuk mengisi waktu ruang namun tetap memberikan nilai-nilai yang dapat dilajari oleh anak - anak kita.
Ditulis oleh: Sany
